jualsouvenirpengajian: TRADISI KAMIS PAHING

Bagi para pelajar Jogja dan sekitarnya sudah tidak asing lagi dengan peringatan hari ini yup, "Kamis Pahing". Sebuah tradisi weton yaitu peringatan hari kelahiran dalam tanggalan Jawa yang terjadi setiap 35 hari sekali. Hal ini bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur.

Hari Kamis Pahing ini disesuaikan dengan hari perpindahan keraton dari Ambar Ketawang ke keraton yang sekarang. Jadi hari Kamis Pahing ini adalah hari berdirinya Keraton Yogyakarta.

Dalam 4-5 tahun belakangan ini para pelajar dan PNS di DIY sudah memperingati hari Kamis Pahing ini dengan menggunkana pakaian tradisional khas Yogyakarta. Dan hal ini sudah di atur dalam peraturan Gubernur Yogyakarta.

Tata cara mengunakan pakaian tradisional ini pun ada aturannya, jadi tidak sembarangan. Seperti tidak boleh menggunakan jarik bermotif bunga dan bermotif parang besar. Karna motif tersebut diperuntukan bagi keluarga keraton.

Umtuk lelaki menggunakan jarik, surjan dan blangkon, dan untuk perempuan menggunakan jarik dan kebaya yang sopan, serta bagi yang tidak berjilbab rambut di cepol rapi. Untuk itu saat ini banyak model kebaya yang bervariasi supaya para pelajar dan PNS nyaman menggunakan kebaya seharian.

Seperti di Kaluart ada beberapa baju tradisional seperti kebaya dan surjan yang nyaman di gunakan seharian.

https://www.instagram.com/p/CDvKKuUhl1z/?utm_source=ig_web_copy_link

Gambar di atas adalah gambar contoh surjan dan kebaya. Ada beberapa kebaya yang cocok untuk di gunakan pada saat pelaksanaan Kamis pahing.

Kalu membuat berbagai macam model kebaya yang nyaman di gunakan sehari. Dengan bahan dasar kain lurik/ tenun ikat. #TemanKalu juga dapat membuat kebaya sesuai ukuran badan di Kalu, serta nuansa warna yang di inginkan, baik dengan kain lurik full atau kain lurik mix tenun ikat.

Untuk lebih jelasnya #TemanKalu bisa cek di instagram kita

KALU